Sebelum kita masuk ke materi yang lebih dalam, perlu mempelajari dasarnya dulu kan ? Nah, ini ilmu dasar dari Jaringan.
Jaringan,merupakan kumpulan dari sel - sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama.
Jaringan pada makhluk hidup yang umum dibagi menjadi 2, yaitu :
Jaringan hewan (termasuk manusia)
Ada empat
kelompok jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk manusia
dan organisme multiseluler
tingkat rendah seperti artropoda: jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan
penyokong, dan jaringan saraf.
- Jaringan epitelium.
Jaringan epitel terdiri dari 3
macam:
1. Eksotelium: epitel yang
membungkus bagian luar tubuh
2. Endotelium: epitel yang melapisi
organ dalam tubuh
3. Mesotelium: epitel yang membatasi
rongga tubuh
Fungsi jaringan epitelium yakni:
a. Absorpsi, misalnya pada usus yang
menyerap sari-sari makanan
b. Sekresi, contohnya testis yang
mensekresikan sperma
c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan
keringat
d. Transportasi, mengatur tekanan
osmosis dalam tubuh
e. Proteksi, kulit melindungi
jaringan tubuh di bawahnya
f. Penerima rangsang, kulit yang
menanggapi rangsang dari luar
g. Pernapasan, kulit katak berfungsi
sebagai alat pernapasan
h. Alat gerak, selaput kaki pada
kulit katak membantu dalam pergerakan
i. Mengatur suhu tubuh, kulit
mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat jika tubuh kepanasan
- Jaringan pengikat.
Sesuai namanya, jaringan pengikat
berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah
jaringan darah.
- Jaringan otot.
Jaringan otot terbagi atas tiga
kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh
bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot
jantung yang dapat ditemukan di jantung.
- Jaringan saraf.
adalah jaringan yang berfungsi untuk
mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.
- Jaringan penyokong
adalah jaringan yang terdiri dari
jaringan tulang rawan dan jaringan tulang yang berfungsi untuk memberi bentuk
tubuh,melindungi tubuh,dan menguatkan bentuk tubuh
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
relatif lebih homogen daripada jaringan hewan. Tumbuhan tidak memiliki
kemampuan lokomosi (berpindah)/bergerak secara aktif sebagaimana hewan.
Meskipun demikian, banyak sel-sel baru terbentuk untuk berbagai jaringan
sebagai kompensasi banyaknya sel-sel yang mati, yang menjadi pasif karena
berperan sebagai sel-sel penyimpan cadangan energi
(misalnya pada buah
atau umbi)
atau metabolit sekunder, dan untuk mengisi jaringan
baru karena tumbuhan selalu bertambah massanya, khususnya bagi tumbuhan
tahunan. Jaringan yang aktif memperbanyak diri dan tidak memiliki
fungsi khusus disebut jaringan meristematik, sementara jaringan yang
telah mantap dengan fungsinya disebut jaringan tetap/permanen.
Jaringan meristematik
Jaringan
meristematik terdiri dari sel-sel meristem,
suatu analog dari sel-sel punca (stem cells) hewan. Jaringan
ini dapat ditemukan pada titik-titik tumbuh di ujung batang dan akar (disebut meristem
pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit kayu (sebagai kambium
gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem tepi/lateral), dan di tepi ruas atau buku, serta pada pangkal
tangkai daun (meristem antara/interkalar). Jaringan ini, terutama meristem
ujung, mudah diinduksi untuk diperbanyak secara in vitro.
Dalam jargon
kultur
jaringan, sel-sel ini dikatakan bersifat embrionik
("dapat membentuk embrio"). Jaringan meristematik juga terbentuk
apabila ada bagian tumbuhan yang terbuka, misalnya karena terluka. Mobilisasi
beberapa fitohormon,
biasanya auksin
dan sitokinin, akan memicu
terbentuknya sel-sel meristem yang membentuk semacam jaringan tidak
terdiferensiasi yang disebut kalus.
Jaringan permanen
Jaringan
permanen dikategorikan menjadi tiga kelompok utama: epidermis (jaringan pelindung, terdiri
dari sel-sel yang menyusun lapisan luar daun dan bagian-bagian
tumbuhan yang masih muda), jaringan pengangkut (menyusun xilem dan floem), dan jaringan
dasar (mencakup parenkim, klorenkim, kolenkim, dan sklerenkim).
Epidermis
melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan langsung dengan
pengaruh keadaan di luar organ. Epidermis dapat dilindungi oleh lapisan tipis
di bagian luar yang dikenal sebagai kutikula.
Dapat juga ditemukan lapisan malam
(wax). Sel-sel epidermis biasanya berbentuk segi empat apabila dilihat
dari samping, berjajar homogen. Namun demikian, epidermis dapat mengalami
perubahan menjadi sel-sel penutup atau sel penjaga stomata beserta beberapa
sel tetangga, trikoma (miang atau rambut
daun/batang), duri,
serta rambut kelenjar.
Jaringan
pengangkut dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Gymnospermae
memiliki jaringan trakeida, serabut trakeida, dan parenkim kayu sebagai
penyusun xilem. Angiospermae memiliki tambahan jaringan trakea
selain jaringan yang dimiliki Gymnospermae. Floem (pembuluh tapis) tersusun
dari jaringan buluh tapis dan sel-sel pengiring.
Jaringan
dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan (biomassa). Kelompok jaringan ini
memiliki banyak fungsi tergantung tempat ia berada. Seringkali ia mengisi
bagian terbesar dari suatu organ, menyusun daging buah, kulit batang, isi umbi
atau rimpang
yang menyimpan pati
atau metabolit sekunder tertentu (seperti alkaloid
dan terpenoid).
Jaringan ini juga dapat mengalami kematian dengan mengosongkan isi sel-selnya
untuk membentuk struktur berongga (aerenkim) seperti ruang dalam gelembung pada
tangkai daun eceng gondok atau rongga dalam buluh bambu.
Komentar
Posting Komentar