The Underground

       Dalam tulisan sebelumnya, Berjalan di antara waktu , Kita sempat menyinggung bagaimana waktu bersifat progresif dan tidak dapat kembali sehingga apa yang telah terjadi ya terjadi begitu saja. Kalau dalam lagu katanya, "Andai waktu dapat kuputar kembali". Sayangnya, kenyataannya tidak begitu kawan.      

 Kehidupan perkuliahan yang menurut saya sudah berat-pada semester awal itu- ternyata masih belum seberapa dengan perjalanan saya selanjutnya. Memang ya kadang kita itu jadi bisa berkembang ketika melewati suatu masalah (dengan baik) dan bisa menangani kembali jika masalah yang sejenis/setingkat muncul, tapi akan kembali kesusahan ketika masalah yang lebih sulit datang menghampiri. Salah satu clipart music yang saya suka dari JPCC [reminder diri selalu untuk sadar kalau hidup bukan milik kita sendiri]

 Waktu merupakan dimensi tempat ruang itu berada. Tanpa waktu, ruang tak akan memiliki definisi yang bisa kita mengerti. Kita bisa menjelaskan siapa kita, dimana dan kapan kita, dengan bantuan dari waktu yang sudah berjalan. Waktu merupakan dimensi yang bersifat progresif, berjalan satu arah dan tidak bisa mundur, sehingga apapun yang kita lakukan dan salah di masa lalu, kita tidak bisa kembali untuk meralat perilaku tersebut menjadi sesuatu yang benar.  Mistaken. Kesadaran akan perilaku kita di masa lalu yang salah kadang seperti telur coklat ini, bingung kenapa kita melakukan hal salah tersebut dan ingin membuat semuanya menjadi telur yang putih;perilaku yang baik baik saja.

 Awal kuliah memang masa yang menarik sekalii penuh dengan lika liku pergumulan jadi mungkin episode kali ini akan complicated ya. Gambar sebagai pemanis ditengah peliknya kehidupan awal kuliah (Merbabu,September 2017)

 Hari kelulusan adalah hari yang paling ditunggu - tunggu setelah bertahun - tahun menempuh pendidikan di sekolah. Biasanya sih para pelajar menunggu masa ini karena akhirnya bisa terbebas dari segala tanggung jawab tugas dan masa sekolah yang menurutnya membosankan dan berat sekali. Masa kelulusan dalam ilustrasi monokrom (mewakili teman teman mahasiswa yang kelulusan harus dilaksanakan secara online dan mengurangi vibes wisudanya)

Kembali berjumpa lagii setelah hampir 3 tahun baru menulis lagii. Roda. Tentu kita sudah tidak asing dengan salah satu penemuan manusia paling brilian sepanjang masa ini. Roda merupakan implementasi pikiran manusia, dari yang awalnya lingkaran dan berada di pikiran saja, menjadi sesuatu yang berguna dan memudahkan dalam kegiatan sehari - hari manusia. Silahkan dibayangkan, bagaimana jika kita tidak memiliki ban? Bagaimana cara kita agar berangkat bekerja? Bagaimana kuli bangunan mengangkut berkilo - kilo semen ke lokasi pembangunan? Atau bagaimana setiap peralatan yang kita pakai jika tidak menggunakan roda?  Ilustrasi : Ban mobil sedang dilonggarkan bautnya